Surakarta, 7 Oktober 2024 – Seluruh bapak ibu guru dari berbagai unit Yayasan Marsudirini, termasuk SMP Marsudirini Santa Theresia Surakarta, mengikuti seminar bertajuk "Memaknai Stigmatisasi dan Kesadaran Ekologi Santo Fransiskus dari Assisi". Seminar ini dilaksanakan di SMK Marsudirini Marganingsih Surakarta dan dimulai pukul 10.00 WIB dipimpin oleh Romo Wolfan Aprilliano, OFM, yang mengajak para guru mendalami spiritualitas Santo Fransiskus Assisi, khususnya dalam hal solidaritas terhadap sesama dan kepedulian terhadap lingkungan.
Rm. Wolfan menjelaskan bahwa stigmatisasi Santo Fransiskus Assisi merujuk pada peristiwa ketika Fransiskus menerima luka-luka Yesus Kristus di tubuhnya di Gunung LaVerna. Luka-luka ini, dikenal sebagai stigmata, melambangkan kasih dan pengorbanan yang mendalam kepada Tuhan dan sesama. “Stigmatisasi Santo Fransiskus bukan sekadar penderitaan fisik, tetapi panggilan spiritual bagi kita semua untuk mendekati mereka yang tersisih, yang sering kali tidak dipandang dalam masyarakat, dan menjadikan mereka bagian dari kasih kita,” ungkap Rm. Wolfan.
Dalam kesempatan itu, Romo Wolfan juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan dalam semangat Santo Fransiskus Assisi, yang dikenal sebagai pelindung lingkungan dan seluruh ciptaan Tuhan. Ia mengajak para guru untuk memulai langkah kecil, seperti pengelolaan sampah yang baik, sebagai bentuk nyata dari cinta terhadap bumi dan makhluk hidup. “Cinta kasih Fransiskus kepada alam adalah warisan yang harus kita lanjutkan. Mari kita wujudkan semangat ini dalam keseharian untuk peduli terhadap lingkungan,” tambahnya.
Acara seminar diakhiri dengan foto bersama seluruh bapak ibu guru bersama Rm. Wolfan dan Suster-suster di Yayasan Marsudirini Surakarta, diikuti dengan sesi foto per unit pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMK. Momen kebersamaan ini menutup rangkaian acara dengan suasana kekeluargaan yang hangat, mencerminkan semangat solidaritas dan cinta kasih yang diajarkan oleh Santo Fransiskus.
Leave a Reply